Gubernur Banten Janjikan Penataan Wisata Pantai Sawarna
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berjanji untuk mengembangkan dan menata object wisata Pantai Sawarna agar lebih banyak menarik kunjungan wisatawan. “Untuk tahap awal ini bisa saja kami bakal bangun dahulu jembatan permanen yang menuju pantai sebab memakai jembatan gantung itu tidak layak,” kata Ratu Atut Chosiyah saat laksanakan kunjungan kerja ke object wisata Pantai Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Sabtu (11/5/2013). Ia mengatakan, penataan atau pengembangan wisata Pantai Sawarna terhitung kudu dimulai dari kesadaran warga untuk menjaga keamanan dan kebersihan.
Sehingga para wisatawan mulai nyaman mampir ke Sawarna yang punyai potensi wisata pantai yang indah dan beragam object wisata lainnya. Menurut Atut, pihaknya melalui Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman (DSDAP) siap menampung aspirasi warga untuk membangun jembatan yang layak dan permanen. Sebab jembatan gantung yang dipakai saat ini beresiko bagi keselamatan warga dan terhitung wisatawan. “Nanti bakal dibangun jembatan permanen, walapun ada keinginan warga agar jembatan itu jangan dilewati kendaraan roda empat, agar kendaraan tidak masuk ke pemukiman warga Sawarna Srikandi .
Nanti silakan oleh dinas berkenaan dengan kepala desa untuk ditindaklanjuti,” katanya. Selain itu, lanjut Gubernur Banten, pihaknya terhitung telah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan terhitung PTPN VIII untuk laksanakan inventarisasi lahan yang bakal dikembangkan untuk mengembangkan agrowisata di wilayah tersebut. “Pengembangannya seperti apa, nanti bakal diserahkan ke badan usaha paduan pada perusahaan daerah dan terhitung pihak PTPN VIII,” kata Ratu Atut Chosiyah. Sementara itu Kepala Desa Sawarna, Suhanda mengatakan, pihaknya meminta kepada Pemprov Banten dan Kabupaten Lebak untuk menyimak infrastruktur jalur ke Desa Sawarna agar menaikkan kunjungan warga ke Sawarna.
Selama ini, kata Suhanda, dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Sawarna, warga benar-benar terbantu secara ekonomi sebab mendapatkan masukan pendapatan dengan mendirikan homestay dan juga beragam kerajinan yang dapat dijual kepada wisatawan. Selain itu, warga terhitung mendapatkan mata pencaharian seperti menjadi pedagang, pengojek, perajin, pemandu wisata dan juga penjaga pantai. “Secara pasti kami belum dapat mengkalkulasi pendapatan warga dari wisatawan.
Tetapi perkiraan kami omsetnya lebih kurang Rp 300 juta tiap-tiap bulan, bahkan saat musim liburan atau Lebaran dapat mencapai Rp 500 juta,” kata Suhanda. Oleh sebab itu, Suhanda meminta bantuan dari Pemprov Banten dan Pemkab Lebak untuk menyimak infrastruktur dan terhitung layanan pendukung lainnya untuk pengembangan object wisata Sawarna seperti layanan life guard, penerangan dan pembangunan jembatan yang menuju pantai.